Halaman

Selasa, 14 Desember 2010

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan Sosial

Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial


Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.


Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
==== Ukuran kekuasaan dan wewenang ====ÂĎ Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

Ukuran ilmu pengetahuan

Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Proses Terjadinya Pelapisan Sosial
  • Terjadi dengan sendirinya, proses ini berjalan dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri
  • Terjadi dengan disengaja, disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Perbedaan Sistem Pelapisan dalam Masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan soisal dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, terbuka dan campuran.


* Aristoteles, didalam tiap-tiap negara terdapat 3 unsur yaitu, mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada ditengah-tengahnya.
* Prof. Dr. Selo sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. Menyatakan: selama didalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya.
* Vilfredo Pareto, ada 2 kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan elite dan golongan non elite.
* Gaotano Mosoa, didalam seluruh masyarakat yang sangat kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan 2 kelas selalu muncul ialah kelas pemerintah dan kelas yang diperintah.

KESAMAAN DERAJAT

setiap orang sebagai anggota masyarakat, memiliki persamaaan hak dan kewajiban terhadap masyarakat maupun pemerintah dan negara.

4 pokok hak asasi pada UUD 1945

1. Tentang kesamaan kedudukan dan kewajiban warga negara didalam hukum dan dimuka pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Pasal 27 ayat 2 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
2. Pasal 28 “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
3. Pasal 29 ayat 2 “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
4).Pasal 31
(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.

Elite

Elite adalah posisi didalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi dipuncak struktur-struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi didalam ekonomi, pemerintahan aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran dan pekerjaan-pekerjaan dinas.

Fungsi elite dalam memegang strategi

Elite pemegang strategi secara garis besar dapat dibedakan menjadi:
1. Elite politik
2. Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendikiawan
3. Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka masyarakat
4. Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis

Fungsi elite dalam memegang strategi
• Memberikan contoh tingkah laku yang baik kepada masyarakatnya
• Mengkoordinir serta menciptakan berbagai kegiatan yang harmonis
• Meredakan konflik sosial maupun fisik dan dapat melindungi masyarakatnyaterhadap berbagai bahaya dari luar.

Massa

Massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan.

Ciri-ciri massa:
  • Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tingkat kemakmjuran atau kebudayaan yang berbeda-beda
  • Merupakan kelompok yang anonim atau lebih tepatnya tersusun dari individu-individu yang anonim
  • Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.
  • Suatu kesatuan
Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
buku Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma 2010