Halaman

Selasa, 14 Desember 2010

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat

Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

Syarat-syarat menjadi masyarakat:

Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut dengan urban community.lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

2 Tipe Masyarakat yaitu:
A. masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
B. Masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju. Sudah mengenal tulisan. Satu mayarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan sebagian saja.

Ciri-ciri Masyarakat Kota :
  • Kehidupan beragama kurang dibandingkan dengan di desa.
  • Orang kota pada umumnya individual
  • Pembagian kerja pada warga kota lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  • Kemungkinan untuk mendapat pekerjaan lebih banyak diperoleh oleh warga kota dibandingkan dengan warga desa.
  • Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi karena faktor kepentingan
  • Pembagian waktu yang lebih teliti, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  • Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata dikota, karena biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan adalah :
* Jumlah dan kepadatan penduduk
* Lingkungan hidup
* Mata pencaharian
* Corak kehidupan sosial
* Stratifikasi sosial
* Moblitas sosial
* Pola interaksi sosial
* Solidaritas sosial
* Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

Hubungan Desa dengan Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

5 unsur lingkungan perkotaan :
  • wisma
  • karya
  • marga
  • suka
  • penyempurnaan
Fungsi External Kota
yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalam kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik dalam skala regional maupun nasional.


Masyarakat Pedesaan
Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, ekonomi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat suatu daerah dalam hubunganyya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan orang lain.

Ciri-ciri desa :
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
• Ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
• Ekonomi adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam

Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan :
• Diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas-batas wilayah.
• Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
• Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
• Masyarakat tersebut homogen


Macam-macam Pekerjaan Gotong Royong
*bekerja bakti membersihkan lingkungan
*membuat irigasi bersama-sama
*dsb


Macam-macam Gejala Masyarakat Pedesaan
  1. konflik
  2. kontrafersi
  3. kompetisi
  4. kegiatan masyarakat pedesaan
Sistem Budaya Petani di Indonesia
1) Para petani di Indonesia terutama di jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunyi didalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.
2) Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya.
3) Mereka berorientasi pada masa ini, kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu.
4) Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencan alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus diterima agar peristiwa semacam itu tidak terulang kembali.
5) Untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong.


Unsur-unsur Desa
  • Daerah
  • Penduduk
  • Corak Kehidupan
  • Masyarakat
Fungsi Desa

Sebagai lumbung bahan mentah yang tidak kecil artinya dan dari segi kegiatan, kerja desa merupakan desa agraris, desa industri dan desa nelayan.

Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
  • Lingkungan hidup dan orientasi terhadap alam
  • Mata Pencaharian
  • Ukuran Komunitas
  • Kepadatan Penduduk
  • Homogenitas dan Heterogenitas
  • Diferensiasi Sosial
  • Pelapisan Sosial
  • Mobilitas Sosial
  • Interaksi Sosial
  • Pengawasan Sosial
  • Pola Kepemimpinan
  • Standar Kehidupan
  • Kesetiakawanan Sosial
  • Nilai dan Sistem Nilai