Seputar Sistem
Informasi Geografis Educational Geographic - Edisi I
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia dalam melakukan
kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Dalam melaksanakan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara selalu muncul permasalahan pendidikan, dan
permasalahan tersebut harus dilihat secara komprehensif, oleh karena
itu diperlukan suatu kebijakan pendidikan yang komprehensif dan
bersifat multidimensi.
bermasyarakat dan bernegara. Dalam melaksanakan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara selalu muncul permasalahan pendidikan, dan
permasalahan tersebut harus dilihat secara komprehensif, oleh karena
itu diperlukan suatu kebijakan pendidikan yang komprehensif dan
bersifat multidimensi.
Dua sudut pandang dalam melihat pendidikan, yaitu fungsi
pembinaan
pendidikan dan pendidikan sebagai fungsi pelayanan bagi masyarakat.
Pada pembinaan pendidikan terkait dengan administrasi pengelolaan
pendidikan yang terpaku dalam batas-batas administrasi suatu
pemerintahan, karena berhubungan langsung dengan pembinaan setiap
sekolah (dan atributnya: siswa, sarana-prasarana, guru, kurikulum dll)
sebagai lembaga pendidikan. Pendidikan sebagai fungsi pelayanan
masyarakat yang sangat terkait dengan sifat dan kondisi masyarakat itu
sendiri, seharusnya dilihat secara spasial (keruangan) yang luas tidak
terpaku pada batas administrasi pemerintahan, karena dimungkinkan
bahwa permasalahan pendidikan yang muncul di suatu daerah disebabkan
oleh kondisi daerah lain.
pendidikan dan pendidikan sebagai fungsi pelayanan bagi masyarakat.
Pada pembinaan pendidikan terkait dengan administrasi pengelolaan
pendidikan yang terpaku dalam batas-batas administrasi suatu
pemerintahan, karena berhubungan langsung dengan pembinaan setiap
sekolah (dan atributnya: siswa, sarana-prasarana, guru, kurikulum dll)
sebagai lembaga pendidikan. Pendidikan sebagai fungsi pelayanan
masyarakat yang sangat terkait dengan sifat dan kondisi masyarakat itu
sendiri, seharusnya dilihat secara spasial (keruangan) yang luas tidak
terpaku pada batas administrasi pemerintahan, karena dimungkinkan
bahwa permasalahan pendidikan yang muncul di suatu daerah disebabkan
oleh kondisi daerah lain.
Salah satu tujuan pengembangan SIG (Sistem Informasi
Geografis)
Departemen Pendidikan Nasional adalah menghasilkan suatu strategi
spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support
System). Tugas dan fungsi PSP (Pusat Statistik Pendidikan) Balitbang
Depdiknas sebagai lembaga pengelola data pendidikan, yang mengumpulkan
data pendidikan secara rutin (tahunan) sangat sesuai untuk
menghasilkan suatu strategi nasional dalam menyosialisasi,
mengimplementasikan dan monev (monitoring dan evaluasi) progress suatu
kebijakan departemen dari perspektif geografi.
Departemen Pendidikan Nasional adalah menghasilkan suatu strategi
spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support
System). Tugas dan fungsi PSP (Pusat Statistik Pendidikan) Balitbang
Depdiknas sebagai lembaga pengelola data pendidikan, yang mengumpulkan
data pendidikan secara rutin (tahunan) sangat sesuai untuk
menghasilkan suatu strategi nasional dalam menyosialisasi,
mengimplementasikan dan monev (monitoring dan evaluasi) progress suatu
kebijakan departemen dari perspektif geografi.
“Geography
is an integrative discipline that brings together the
physical and human dimensions of the world in the study of people,
places, and environments” American Geographical Society et al.,
Geography for life (National Geographic Society, Washington, D.C.,
1994)”.
physical and human dimensions of the world in the study of people,
places, and environments” American Geographical Society et al.,
Geography for life (National Geographic Society, Washington, D.C.,
1994)”.
Pendidikan
merupakan subsistem dari sistem yang besar, di mana proses
pendidikan yang terjadi sangat terkait dengan orang/masyarakat,
tempat/lokasi dan lingkungan yang saling berpengaruh. Untuk itu
diperlukan suatu pengelolaan pendidikan yang komprehensif yang
memperhatikan banyak faktor.
pendidikan yang terjadi sangat terkait dengan orang/masyarakat,
tempat/lokasi dan lingkungan yang saling berpengaruh. Untuk itu
diperlukan suatu pengelolaan pendidikan yang komprehensif yang
memperhatikan banyak faktor.
Di
dalam peta dengan skala 1:250.000 sebuah lembaga pendidikan
terlihat sebagai titik, dan makna titik lembaga pendidikan tersebut
dapat diartikan sebagai lokasi di mana lembaga pendidikan itu
terletak. Akan tetapi kalau dipahami secara komprehensif, titik
lembaga pendidikan tersebut akan memiliki makna yang sangat mendalam
terkait proses pada lembaga pendidikan itu sendiri dan lingkungan di
sekitarnya.
terlihat sebagai titik, dan makna titik lembaga pendidikan tersebut
dapat diartikan sebagai lokasi di mana lembaga pendidikan itu
terletak. Akan tetapi kalau dipahami secara komprehensif, titik
lembaga pendidikan tersebut akan memiliki makna yang sangat mendalam
terkait proses pada lembaga pendidikan itu sendiri dan lingkungan di
sekitarnya.
Satu
contoh ilustrasi kondisi hasil UN SMA jurusan IPA tahun 2007.
Muncul satu pertanyaan mengapa terdapat perbedaan warna pada setiap
titik sekolah yang dikarenakan klasifikasi hasil UN.
Muncul satu pertanyaan mengapa terdapat perbedaan warna pada setiap
titik sekolah yang dikarenakan klasifikasi hasil UN.
Penjelasan
atau jawabannya tentu akan berbeda-beda antar pembaca, dari
mana sudut pandangnya, yang pasti tentu akan mengaitkan dengan atribut
pada proses belajar mengajar (PBM) setiap sekolah dan lingkungan di
sekitar sekolah yang berpengaruh pada sekolah tersebut. Pertanyaan
berikutnya adalah bagaimana caranya agar semua titik berwarna biru (UN
> 9), jawabannya tentu akan berbeda-beda pada setiap sekolah
tergantung pada hasil analisis dan strategi pada setiap sekolah.
(L.Manik)
mana sudut pandangnya, yang pasti tentu akan mengaitkan dengan atribut
pada proses belajar mengajar (PBM) setiap sekolah dan lingkungan di
sekitar sekolah yang berpengaruh pada sekolah tersebut. Pertanyaan
berikutnya adalah bagaimana caranya agar semua titik berwarna biru (UN
> 9), jawabannya tentu akan berbeda-beda pada setiap sekolah
tergantung pada hasil analisis dan strategi pada setiap sekolah.
(L.Manik)
Copyright
© Pusat Statistik Pendidikan BALITBANG 2008
Sumber: :
EGI Edisi 1 - http://www.sig.depdiknas.go.id/egi-1.htm
Sumber: :
EGI Edisi 1 - http://www.sig.depdiknas.go.id/egi-1.htm
Tugas 1 Bahasa Indonesia :
Kelas : 3KA03
Baby Dian P (19110235)
Nurjamalina M (15110175)
Sary Kusuma N (16110382)
Menganalisis Artikel
Artikel yang akan dianalisis ialah artikel yang tersebut diatas dengan
judul ”Seputar Sistem Informasi Geografis Educational
Geographic - Edisi I”
Tugas :
1.Tentukan
diksi (pilihan kata) dan analisis diksi tersebut.
2.Buat opini atau pendapat tentang kelebihan dan kekurangan artikel tersebut, berdasarkan kalimat yang digunakan, tema, susunan kalimat, alenia, dan jika memungkinkan kembangkan pendapat kalian tentang kelemahan atau kelebihan artikel tersebut.
2.Buat opini atau pendapat tentang kelebihan dan kekurangan artikel tersebut, berdasarkan kalimat yang digunakan, tema, susunan kalimat, alenia, dan jika memungkinkan kembangkan pendapat kalian tentang kelemahan atau kelebihan artikel tersebut.
Jawaban
:
Diksi
(pilihan kata) pada artikel tersebut sudah cukup jelas dan tepat untuk
dimengerti oleh pembaca. Selain itu tema yang digunakan, sesuai dengan judul
yang digunakan yaitu “Seputar Sistem Informasi
Geografis Educational Geographic - Edisi I” karena penulisan judul harus sesuai dengan tema (isi pokok pemikiran yang disebut dengan ide atau
gagasan). Jika judul tidak sesuai dengan tema mungkin akan menyulitkan pembaca
untuk mengetahui inti isi dari artikel tersebut. Susunan kalimat yang digunakan
dalam artikel ini pun terhubung antara satu dengan lainnya. Kemudian untuk
penggunaan alinea (paragraph) yang digunakan. Menurut kami, penulis menggunakan
jenis paragraph eksposisi yaitu paragraf
yang bertujuan memaparkan sejumlah informasi atau pengetahuan dengan tujuan
pembaca dapat mendapat tambahan informasi atau pengetahuan sejelas – jelasnya.
Seperti yang diungkap pada kalimat per-kalimat yang ditulisnya..
Kelebihan
dari artikel ini ialah bahwa penulis menggunakan diksi bahasa yang baku tetapi
mudah dimengerti oleh pembaca. Artikel yang ditulis menjelaskan informasi yang
singkat, padat, dan jelas. Untuk penulisan judul pun sudah benar dalam penggunaannya.
Kekurangan
pada artikel ini ada kesalahan penulisan dalam kalimat seperti yang ditulisnya
pada kalimat berikut ini “(dan atributnya: siswa, sarana-prasarana, guru,
kurikulum dll)”. Kesalahannya yaitu dalam penulisan kalimat kata
penghubung seperti “dan” tidak boleh digunakan didalam tanda kurung pada awal
kalimat.